SINGOSARI – Kamis (16/5), seluruh siswa-siswi kelas XI MA Almaarif Singosari mengikuti praktik fikih munakahat dalam acara Aliyah Mantu sebagai bentuk penilaian proyek tugas akhir. Acara Aliyah Mantu ini merupakan praktik pembelajaran yang diadakan untuk pertama kali di madrasah. Acara ini dikemas sebagaimana proses pelaksanaan pernikahan yang sesungguhnya dari berbagai aspek. Seluruh siswa-siswi diberi kesempatan untuk memperkaya pengalaman dan ikut serta dalam setiap bagian acara pernikahan. Setiap siswa-siswi yang telah ditentukan tugas atau peran oleh guru pengampu mapel fikih (Drs. H. Slamet Hariyono, M.Pd.I., dan Abdul Rofi Kautsar, Lc., M.Pd.) pada pemantapan materi sebelumnya ada yang menjadi pengantin, wali, penghulu, dan saksi. Selain itu, juga ada yang masuk pada bagian-bagian kepanitiaan acara pernikahan, seperti dekorasi, dokumentasi, humas, perlengkapan, konsumsi, dan lain sebagainya.
Siswa dan siswi yang berperan sebagai pengantin merupakan saudara kandung, yakni M. Fahri Jauhar Nehru (XI Bahasa) sebagai mempelai laki-laki dan Syahrossa Rahma Asifa (X-8) sebagai mempelai perempuan. Selanjutnya, Farel Oka Pradana (XI MIA 2) dan Anya Amelia (XI IIS 3) sebagai wali mempelai laki-laki, sedangkan Desta Fajrurahma Tijani (XI MIA 3) dan Qoyyumil Hikmah (XI Bahasa) sebagai wali mempelai perempuan. Sementara itu, Ahmad Irfan Setyawan (XI IIS 2) sebagai penghulu, M. Nafis Alanul (XI IIS 3) sebagai modin, M. Rifqi Abrar (XI MIA 2) sebagai wakil pemberi sambutan dari pihak laki-laki, M. Najib Mandala (XI MIA 1) sebagai wakil pemberi sambutan dari pihak perempuan, M. Irfan Nabil (XI MIA 2) sebagai khotib nikah, M. Nabil Husain (XI IIS 1) sebagai pembaca doa lamaran, Hafiz Achmad (XI MIA 2) sebagai wali nikah.
Acara Aliyah Mantu kali ini dimulai pada pukul 07.30 WIB yang dibuka dengan sambutan dan pengarahan serangkaian persiapan dari Kepala Madrasah, H. Abdul Kadir, M.H. Ia berpesan kepada seluruh siswa-siswi yang akan melaksanakan praktik munakahat untuk memaksimalkan setiap peran atau tugas agar menambah pengalaman. Di samping itu, ia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah turut andil dalam acara Aliyah Mantu. Ia pun merasa senang karena proyek Aliyah Mantu yang seharusnya sudah terlaksana tiga tahun sebelumnya, akhirnya bisa terlaksana pada tahun ajaran kali ini. “Seluruh siswa-siswi kelas XI, jadikan praktik Aliyah Mantu ini sebagai wadah untuk menambah wawasan dan pengalaman terkait prosesi pernikahan dari segala aspek,” ungkapnya (16/5).
Acara inti Aliyah Mantu diawali dengan praktik lamaran (khitbah) sesuai syariat agama Islam dan kearifan lokal. Hal ini dimulai dengan pembukaan dan sambutan pinangan dari pihak mempelai laki-laki yang diwakili oleh Farel Oka Pradana selaku wali. Dilanjutkan dengan sambutan penerimaan pinangan oleh Desta Fajrurahma Tijani selaku wali mempelai perempuan. Setelah acara lamaran selesai, ada senggang waktu untuk bersiap melanjutkan acara prosesi akad nikah.
Serangkaian akad nikah atau ijab qobul dilaksanakan secara tertib yang dipandu oleh pembawa acara. Dalam praktik akad nikah ini Desta selaku wali mempelai perempuan melakukan taukil wali atau memindah hak kewaliannya kepada petugas KUA atau penghulu. Tak sampai di situ saja, prosesi akad nikah ini dilaksanakan dengan menggunakan tiga bahasa, yakni Arab, Indonesia, dan Jawa.
Seusai pelaksanakan akad nikah, dilanjutkan dengan prosesi adat temu manten. Temu manten ini merupakan salah satu rangkaian acara pernikahan yang ada dalam tatanan adat Jawa. Rangkaian acara adat ini dilaksanakan di kediamanan mempelai perempuan yang bertujuan untuk mempertemukan kedua belah pihak keluarga pengantin sebagai pertanda bahwa telah terjalin ikatan pernikahan yang sah secara syariat Islam. Acara dimulai dari adat serah sanggan, kanten asto, sindur, hingga dhahar klimah dan juga sungkeman. Tampak para tamu undangan tak kuasa menahan haru karena terbawa suasana sakralnya prosesi temu manten ini.
Acara Aliyah Mantu ditutup dengan resepsi yang di dalamnya dilaksanakan foto bersama, penampilan tari samrah atau javfen, dan menikmati hidangan yang telah disediakan. Dengan terlaksananya acara Aliyah Mantu edisi pertama ini diharapkan seluruh siswa-siswi dapat belajar dari sebuah pengalaman untuk saling bekerja sama antar sekaligus melatih kedisiplinan dalam melaksanakan sebuah tugas. Semoga MA Almaarif Singosari semakin SAE (Spiritualitas, Adaptif, Eksploratif) dalam menyiapkan kader NU dan kader bangsa yang berkualitas. (FO/HSP)
Kamis, 16 Mei 2024
Laporan oleh:
*Reporter merupakan ketua ekstrakurikuler jurnalistik (HSP) dari kelas XI IPA 2.
#Ayo kunjungi website MA Almaarif Singosari melalui laman https://www.ma-almaarif-sgs-sch.id, follow Instagram (IG) @MA Almaarif Singosari, Subscribe Youtube (YT) @MA Almaarif Singosari, dan like halaman Facebook (FB) @MA Almaarif Singosari.