SINGOSARI – Sabtu (15/6), ekstrakurikuler Teater Sajadah Senja kembali mempersembahkan pementasan seni teater akhir tahun. Pementasan teater kali ini mengangkat judul naskah drama “PAMIT” saat sebuah penantian menemukan titik terendahnya garapan Emha Ishom selaku pembina sajadah senja. Pementasan tersebut bertempat di Aula Musala Soeratmin lantai 4 MA Almaarif Singosari mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Tak hanya ditonton dan diapresiasi oleh pihak internal madrasah, tetapi pementasan teater ini juga terbuka untuk umum. Adapun harga tiket on the spot pementasan hanya dibandrol Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) dan eksklusif hanya untuk seratus orang saja.
Pementasan seni teater akhir tahun atau pentas syuting ini merupakan program tahunan ekstrakurikuler teater Sajadah Senja yang konsisten mewadahi seluruh anggota untuk berkarya dalam bidang seni pemantasan panggung. Rangkaian acara pentas syuting kali ini, meliputi pembukaan, pementasan monolog berjudul “Tangan Kecil Ali”, pementasan teater berjudul “PAMIT”, dan penutup.
Acara pentas syuting pagi itu dibuka langsung oleh waka kesiswaan Himmah Mufidah, S.S., M.Pd. “Saya sangat mengapresiasikan karya dan usaha para anggota ekstrakurikuler teater Sajadah Senja, terlebih kali ini telah sukses kembali mempersembahkan pentas seni teater akhir tahun,” ucapnya saat memberikan sambutan.
Persembahan pertama adalah penampilan monolog “Tangan Kecil Ali” karya Tya Setiawati dengan aktor Abdurahman Hakim Ardiansyah dan sutradara Nihru Devin Roji. Naskah monolog ini menceritakan keluh kesah seorang anak miskin dengan keterbatasan ibunya yang sakit-sakitan. Namun, ia bisa membiayai hidupnya hanya dengan sebual hal sepele, yakni sampah.
Persembahan kedua adalah penampilan teater “PAMIT” dengan aktor Kezia, Fia, Oase, Alul, dan Dul. Penampilan teater ini juga didukung oleh Baihaqi sebagai tata panggung, Misbah sebagai tata musik, Ulil sebagai tata lampu, dan Khalim sebagai tata rias/kostum. Pementasan naskah ini berpesan agar kita harus menciptakan hal-hal baru agar memiliki banyak kenangan, meskipun kadang perlu merasakan kekecewaan atau kesedihan untuk mengakhirinya.
Keseruan pementasan dua lakon naskah tersebut tidak hanya diwujudkan melalui cerita yang menarik, tetapi juga banyaknya respon positif dari penonton. Sukses selalu untuk teater Sajadah Senja dan semoga tahun depan bisa mempersembahkan karya yang luar biasa lagi. (MPS/HSP)
Sabtu, 15 Juni 2024
Laporan oleh:
*Reporter merupakan anggota ekstrakurikuler jurnalistik (HSP) dari kelas X-8.
#Ayo kunjungi website MA Almaarif Singosari melalui laman https://www.ma-almaarif-sgs-sch.id, follow Instagram (IG) @MA Almaarif Singosari, Subscribe Youtube (YT) @MA Almaarif Singosari, dan like halaman Facebook (FB) @MA Almaarif Singosari.