SINGOSARI – Sabtu kemarin (20/1), launching film kelas XII jurusan bahasa bersama ekstrakurikuler Indie Movie Madrasah Aliyah (IMMA) sukses dilaksanakan di Gedung Auditorium Mahmud Yunus, YPA Singosari. Launching film kali ini berlangsung selama tiga sesi, di mana sesi pertama diawali dengan pembukaan. Tampak hadir kepala MA Almaarif Singosari, H. Abdul Kadir, M.H., dalam giat acara pagi itu.
Dalam sambutanya, Kadir menuturkan bahwa launching film karya siswa MA Almaarif Singosari merupakan penerapan secara nyata dari kurikulum merdeka yang mulai dilaksanakan di madrasah tahun ini. “Kita harus selalu beradaptasi dan belajar berproses dalam kurikulum merdeka yang sudah mulai diterapkan di madrasah pada tahun ajaran ini,” ucapnya.
Setelah serangkaian acara pembukaan yang dimulai dari pukul 08.00 WIB, dilanjutkan pemutaran film pendek pada sesi pertama. Tampak hadir beberapa tamu undangan, di antaranya Bapak/Ibu guru MA Almaarif Singosari, alumni kelas bahasa dan IMMA, dan siswa-siswi SMP/MTs/Sederajat di lingkungan Yayasan Penddikan Almaarif (YPA) Singosari.
Selajutnya, pemutaran film pendek pada sesi kedua dimulai pukul 10.30-12.00 WIB. Pada sesi ini kurang lebih ada sekitar 600 penonton yang hadir terbagi dari siswa-siswi MA Almaarif Singosari dan beberapa penonton dari luar madrasah. Pada setiap sesinya ada tiga film pendek yang diputar, yaitu “Dirga” karya kelas XII IBB 1, “Andai Aku Jadi Dia” karya kelas XII IBB 2, dan “Sixth Sense” karya ekstrakurikuler IMMA.
Pada sesi ketiga, pemutaran film pendek dimulai pukul 12.30-13.30 WIB dengan jumlah penonton sekitar 400 orang. Tampak antusias para penonton setiap kali film diputar secara berurutan. Adapun sinopsis untuk film pendek pertama berjudul “Dirga” karya kelas XII IBB 1 menceritakan tentang seorang siswa SMA yang bercita-cita ingin menjadi anak band, tetapi terhalang dengan restu ayahnya. Setelah bertahun-tahun memperjuangkan mimpinya, lantas berkat tekad dan keyakinan yang kuat hingga akhirnya ia berhasil mewujudkan mimpinya itu.
Kemudian pada film pendek kedua kaya kelas XII IBB 2 yang berjudul “Andai Aku Jadi Dia” bercerita tentangg seorang siswa bernama Mahesa yang sukar dalam belajar. Mahesa menyukai seorang siswi di sekolahnya, tetapi ternyata siswi tersebut telah dekat dengan seorang siswa berprestasi di sekolah yang sama. Dari situlah, Mahesa mulai belajar berubah dan berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk merebut hati sang siswi yang disukainya.
Pada film pendek ketiga yang sedikit berbeda dengan alur cerita dari kedua film sebelumnya. Film pendek ini berjudul “Sixth Sense” bergenre horor yang merupakan karya ekstrakurikuler IMMA. Film yang disutradarai oleh M. Ridho Atho’ilah dari kelas XII MIA 3 tersebut telah berhasil membuat jantung para penonton lepas saat pemutaran. Film ini menceritakan tentang dua orang kakak beradik yang sejak kecil memiliki kelebihan khusus dapat melihat sosok tak kasat mata. Aini, sang adik yang mulanya tak terima akan kelebihannya itu. Akhirnya, saat mulai beranjak remaja ia mulai mencoba berdamai dengan kelebihan yang dimilikinya.
Selebihnya, bisa dikatakan lauching film pada tahun ini begitu meriah karena mendapatkan apresiasi langsung dari para penonton. Semoga produksi film bahasa dan IMMA terus eksis serta bisa tebus pasar produksi film pendek Indonesia. (Say/HSP)
Sabtu, 20 Januari 2024
Laporan oleh:
*Reporter merupakan anggota ekstrakurikuler jurnalistik (HSP) dari kelas X-1.
#Ayo kunjungi website MA Almaarif Singosari melalui laman https://www.ma-almaarif-sgs-sch.id, follow Instagram (IG) @MA Almaarif Singosari, Subscribe Youtube (YT) @MA Almaarif Singosari, dan like halaman Facebook (FB) @MA Almaarif Singosari.